MENTARI PAGI EDISI 639, SENIN 11 JANUARI 2021
Oleh : Himpunan Mahasiswa Analis Efek Universitas M. H. Thamrin
11 Jan 2021
REVIEW IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (08/01/2021) menguat sebesar (1.693%), mengakhiri di level pada perdagangan kemarin di level 6,257.835. Pada perdagangan kemarin hampir semua sektor serentak melakukan penguatan, tetapi terdapat dua sektor yang menutup melemah.

Sektor yang mengalami penguatan tertinggi pada perdagangan kemarin diraih oleh sektor Miscellaneous Industry sebesar (+4.66%) dan disusul oleh sektor Basic Industry and Chemicals sebesar (+3.32%). Sementara dua sektor yang mengalami pelemahan yaitu terjadi pada sektor Agriculture sebesar (-1.05%) kemudian dilanjut oleh sektor Property, Real Estate and Building Construction yang melemah tipis sedalam (-0.13%). Dikarenakan pada perdagangan kemarin hanya terdapat dua sektor yang melemah dan sisa sektor lainnya menguat maka tidak dapat dibendung akibatnya, IHSG mampu melanjutkan kenaikannya. Pada perdagangan kemarin tercatat 23.07 Milyar saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi sebesar 21.68 Triliun. Asing pun memilih untuk mengoleksi saham sehingga mencatatkan pembelian bersih (Net Foreign Sell) sebesar (1,4 Triliun).

Hari ini kami memprediksi bahwa IHSG akan melanjutkan kenaikan dari hari sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa sentiment positif yang melanda tanah air bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memberi label halal dan suci untuk vaksin penangkal virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu. Sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih melakukan uji untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA). Perkembangan positif seputar proses vaksinasi membuat risk appetite investor semakin tebal, sehingga ke depan akan mendorong mata uang Asia. Meski kasus harian Covid-19 masih terus melonjak, tetapi adanya vaksin diharapkan mampu menciptakan momentum pemulihan ekonomi

Disisi lain jika dilihat berdasarkan analisa teknikalnya, candlestick masih berada diatas Indicator Moving Average Cross rerata 13 dan 34 (MA Cross 13,34) dan juga belum terlihatnya akan terjadi persilangan Death Cross.

 

BERITA EKONOMI

Sentimen Musiman! Beginilah Prospek Batu Bara 2021 di Kuartal Pertama.

Batu bara, menjadi salah satu sektor yang memiliki prospek cerah di tahun 2021 didorong banjirnya likuiditas global dan tren pelemahan USD yang menyebabkan kenaikan harga komoditas.

Di awal tahun 2021 ini, batu bara juga mulai dipilih sebagai salah satu satu sektor pilihan karena menawarkan imbal hasil yang menjanjikan asal investasi dilakukan sesuai dengan tren pergerakan sahamnya.

Harga batu bara telah menunjukkan reli yang kencang sejak pertengahan Oktober 2020. Namun, kenaikan harga batu bara yang terhitung cepat dinilai semu karena terdorong oleh spekulan sehingga rawan terkoreksi. Adapun, harga kontrak batu bara Newcastle di bursa berjangka ditutup pada level US$81,75 per ton pada akhir 2020.

Analis menilai peningkatan harga batu bara menjadi hal yang wajar terdorong reformasi tambang atau pengetatatan produksi yang dilakukan oleh China. Pasalnya, Negara Panda tersebut mengurangi produksi hampir 50 persen. Kebijakan China yang akan melanjutkan kebijakan impor untuk mendukung produksi dalam negerinya diyakini bakal mempengaruhi harga batubara global di masa depan.

Menurut Hima AE, Adanya sentimen “Perang Dagang” di prediksi dapat menguntungkan Indonesia, karena China dapat bekerjasama dengan Indonesia untuk menggantikan ekspor batu bara. Dengan itu, kondisi tersebut membuat harga batu bara terus mengalami peningkatan. Pemulihan perekonomian di China akan meningkatkan  permintaan terhadap batubara. Tahun 2021 diperkirakan akan terjadi defisit stok batubara di China, dimana permintaan yang lebih besar ketimbang supply batubara. Permintaan setidaknya didorong oleh pembangkit listrik berbasis batubara yang akan dibangun di Vietnam dan Indonesia

Fenomena tersebut juga diiringi dengan musim dingin yang ekstrim di beberapa negara di dunia. Hal tersebut mendorong kebutuhan batu bara mengalami peningkatan yang tajam, sehingga para spekulan dapat bermain. kemungkinan spekulan masih akan terus bermain di pasar sampai dengan pertengah Februari 2021 di mana musim dingin akan berakhir. karena sentimen musiman, seperti musim dingin ekstrim saat ini.

Memasuki akhir Februari atau Maret harga batu bara akan kembali melandai ke level terendahnya. memproyeksikan pertengahan Feruari harga batu bara akan terkoreksi cukup tajam. Adapun sentimen lainnya yang dapat melongsorkan harga batu bara adalah ketika dolar Amerika Serikat (AS) mulai mengalami penguatan.

Sumber: CNBC;Kontan

 

REKOMENDASI SAHAM 

Pada perdagangan Jumat, 8 Januari 2021 PT. Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ditutup menguat sebesar +5,31% pada harga Rp 3570. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin telah terbentuk Bullish Candle  yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 5, Sthocastic dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.

Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 5 mengindikasikan kuat bahwa tren akan lanjut naik.

Kemudian pada indikator Sthocastic mulai terjadi Golden Cross menuju area Overbought mengindikasikan bahwa perusahaan akan mengalami tren naik.

Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).

Recommendation: Buy

Target Price     : Rp 3740

Stop Loss        : Rp 3490

 

(DISCLAIMER ON)





Telah diterbitkan di

https://hima-analisefek.com/2021/01/11/mentari-pagi-edisi-639-senin-11-januari-2021/